Jumat, 04 Oktober 2013

MITSUBISHI OUTLANDER

MITSUBISHI OUTLANDER
Mitsubishi menggerahkan semua tipe Outlander yang dipasarkannya, yaitu PX (top), GKLS dan GLX (transmisi manual atau entry level). Kesan pertama, saat berada di jok pengemudi, terasa mewah karena jok berlapis kulit dan nyaman diduduki. Hanya untuk menyetel jok dan sandaran harus dilakukan secara manual. KompasOtomotif mendapat kesempatan mencoba GLS menggunakan transmisi otomatik.
 
Posisi duduk sembari memegang setir mantap dan menyenangkan. Pandangan ke depan terasa luas. Begitu tongkat transmisi berada di “D” dan gas ditekan, SUV berjalan lembut dan mulus. Ketika pedal gas ditekan lebih dalam, Outulander Sport berkurang mulus.Tidak dirasakan pergantian gigi seperti transmisi otomatik lain. Maklum, CVT  adalah transmisi “stepless”, pergantian gigi tidak langsung terjadi secara bertingkat, tetapi progresif. Hanya, terasa kurang agresif! Saat di jok belakang. Cukup lebar dan nyaman. Karena perjalanan jalan mulus, tidak sempat dirasakan bantingan ekstrim.
 
Bersama pereli
Berikut adalah menjadi penumpang depan, ketika Otulander Sport dikebut dan diajak bermanuver oleh Rifat Sungkar. Tipe yang digunakan untuk ini adalah Outlander dengan transmisi manual (GLX) Maklum, hanya tipe yang bisa diperlakukan seperti mobil reli, pedal gas dan rem bisa ditekan secara bersamaan.
 
Ditangan Rifat, Outlander Sport ini  diajak bermanuver dengan mudah, khususnya untuk berbelok melalui pengoperasian rem tangan sembari memutar setir (sliding). Di sini, tidak hanya kegesitan mesin, juga kemantapan kinerja rem dibuktikan. Maklum, saat berada di puncak tikunngan, mobil harus direm kaki, rem tangan. Selama itu, Rifat hanya menempatkan tongkat transmisi pada gigi 1 dan 2.
 
Karena yang mengemudikan adalah pereli, sebagai penumpang, tingkat keyakinan sangat tinggi saat Rifat melakukan manuver, khusus pada titik pada tikungan. “Kendati SUV, namun tetap bisa diajak bermanuver. Ini membuktikan Outlander ini terbukti lincah. Juga nyaman. Hanya tentu saja tidak seperti sedan,” jelas Rifat.
 
Setir ringan
Selanjutnya, wartawan diberi kesempatan mengemudikan langsung pada berbagai kondisi, termasuk simulasi atau off-road buatan. Antara lain, mengitari bundaran dengan diameter 6 meter, tikungan patah, ketinggian sisi  jalan yang tidak merata, naik- turun  jembatan sekliagus tanjakan dan turun (mengukur sudut datang dan pergi atau approach dan departure angle). Juga ada beberapa bagian permukaan jalan yang diberi pasir.
 
Hal yang sangat dirasakan, setir sangat ringan dan mudah dikendali (mengunakan power steering listrik). Hanya, pada tikungan patah, untuk kembali ke kondisi semula, pengemudi agak repot atau harus cepat memutar lebih banyak. Ya, Mitsubishi belum menggunakan variable steering ratio.
 
Untuk versi manual, tenaga terasa lebih mantap saat start pertama kali. Begitu juga pada gigi 3 dan 3. KompasOtomotif tidak sempat mencoba lebih lanjut, karena saat kembali ke Jakarta, wartawan naik bis.
 
Itulah kesan yang diperoleh dari tes singkat Outlander. Kualitas suara untuk audio tidak sempat dicoba. Sementara beberapa rekan lain menginformasikan, konsumsi bahan bakar berdasarkan pantauan komputer mobil (juga speedometer mobil) 13 liter/100 km atau 7,7  km/liter.  
 
KompasOtomotif sempat membahas kapasitas bagasi dengan rekan Gomgom dari Autocar. Menurutnya, bila penumpangnya penuh, koper berukuran besar agak susah dimuat (bila melakukan perjalanan selama dua minggu), di bagasi. Penyebabnya, struktur desain bagian belakang yang miring yang membatasi penumpukan koper berukuran besar.

Minggu, 29 September 2013

HONDA BRIO

HONDA BRIO
pada 2 Agustus lalu meluncurkan city car teranyarnya, Brio. Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.

Honda Indonesia ini melepas city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.

Kami beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.

Honda Brio yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang paling lengkap, tipe E Manual.

Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.

Untuk eksterior, di antara city car lain, mobil ini memang terlihat lebih sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.

Di bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.

Untuk interior, sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang) lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.

Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan Eco Indicator. Kemudinya didesain 3 Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi Power Steering.
Performa tinggi

Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.

Saat menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100 km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.

Lagi-lagi, kelebihan dari Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar. 

Beberapa keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki. Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas 1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.

Saat pedal ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak terpenuhi.

Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih, mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.

Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.

Untuk bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.

Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu, Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.

Selain itu, terdapat teknologi Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan. Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.

Untuk keamanan juga dilengkapi Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.

Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas city carpada 2 Agustus lalu meluncurkan city car teranyarnya, Brio. Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.

Honda Indonesia ini melepas city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.

Kami beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.

Honda Brio yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang paling lengkap, tipe E Manual.

Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.

Untuk eksterior, di antara city car lain, mobil ini memang terlihat lebih sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.

Di bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.

Untuk interior, sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang) lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.

Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan Eco Indicator. Kemudinya didesain 3 Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi Power Steering.
Performa tinggi

Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.

Saat menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100 km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.

Lagi-lagi, kelebihan dari Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar. 

Beberapa keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki. Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas 1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.

Saat pedal ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak terpenuhi.

Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih, mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.

Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.

Untuk bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.

Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu, Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.

Selain itu, terdapat teknologi Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan. Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.

Untuk keamanan juga dilengkapi Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.

Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas city carpada 2 Agustus lalu meluncurkan city car teranyarnya, Brio. Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.

Honda Indonesia ini melepas city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.

Kami beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.

Honda Brio yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang paling lengkap, tipe E Manual.

Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.

Untuk eksterior, di antara city car lain, mobil ini memang terlihat lebih sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.

Di bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.

Untuk interior, sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang) lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.

Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan Eco Indicator. Kemudinya didesain 3 Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi Power Steering.
Performa tinggi

Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.

Saat menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100 km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.

Lagi-lagi, kelebihan dari Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar. 

Beberapa keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki. Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas 1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.

Saat pedal ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak terpenuhi.

Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih, mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.

Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.

Untuk bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.

Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu, Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.

Selain itu, terdapat teknologi Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan. Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.

Untuk keamanan juga dilengkapi Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.

Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas city carpada 2 Agustus lalu meluncurkan city car teranyarnya, Brio. Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.

Honda Indonesia ini melepas city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.

Kami beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.

Honda Brio yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang paling lengkap, tipe E Manual.

Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.

Untuk eksterior, di antara city car lain, mobil ini memang terlihat lebih sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.

Di bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.

Untuk interior, sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang) lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.

Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan Eco Indicator. Kemudinya didesain 3 Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi Power Steering.
Performa tinggi

Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.

Saat menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100 km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.

Lagi-lagi, kelebihan dari Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar. 

Beberapa keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki. Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas 1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.

Saat pedal ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak terpenuhi.

Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih, mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.

Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.

Untuk bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.

Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu, Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.

Selain itu, terdapat teknologi Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan. Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.

Untuk keamanan juga dilengkapi Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.

Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas city car

FERARRI LAFERRARI

FERARRI LAFERRARI

 Sebelumnya banyak orang sudah memprediksi tentang model, kecepatan, mesin, dan lain sebagainya terhadap mobil super keluaran ferrari ini, hingga akhirnya penantian mereka pun terjawab dengan dipamerkannya mobil ferrari LaFerrari di jenewa motor show 2013.
Supercar LaFerrari ini diciptakan dengan dimensi panjang 4.702 mm, lebar 1.992mm dan tinggi 1.116 mm. Jarak sumbu roda 2.665 mm dengan bobot hanya 1.255 kg. Distribusi bobot antara depan dan belakang 41 persen berbanding 59 persen.
Ferrari LaFerrari menggunakan suspensi double wishbone di depan dan multi-link setup di bagian belakang. Handling prima akan dihadirkan dari perpaduan konfigurasi sasis ini.
Urusan rem, Ferrari LaFerrari menggunakan rem Brembo carbon ceramic, 398 x 223 x 36 mm di depan dan 380 x 253 x 34 mm di belakang. Supercar ini juga mengadopsi ESC, EF1-TRAC (F1 Electronic Traction Control, yang terintegrasi dengan sistem hybrid), differential baru, redaman magnetorheological dan duduk di atas velg dan roda 19 inci 265/30 di depan, serta di belakang dengan ukuran 20 inci 345/30.
Unit mesin ini juga digunakan Ferrari F12 Berlinetta, tapi ada perbedaan dalam hal daya output. LaFerrari juga menggunakan motor litsrik, yang mampu memberikan tenaga tambahan 163 HP (120 kW) dan torsi 270 Nm (199 lb-ft).
Yang paling terpenting adalah apa yang tertanam di bawah kap mesin LaFerrari ini. Ada sebuah mesin V12 dengan 6.262 cc. Mesin mampu menghasilkan daya 800 tenaga kuda (588 kW), pada 9.000 RPM, dan torsi puncak 700 Nm o (516 lb-ft), tersedia pada 6.750 rpm.
Pabrikan yang bermarkas di Maranello ini hanya mencetak LaFerrari sebanyak 499 unit. rencananya, mobil super ini akan dibanderol dengan harga USD1,69 juta atau setara dengan Rp16,386 miliar.

MAZDA RX-8

MAZDA RX-8


Mobil ini adalah jenis mobil sport yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001 pada sebuah pameran mobil di Amerika Utara sebagai generasi terbaru dari model sebelumnya Mazda RX 7. Dengan menambahkan inovasi dan fitur – fitur di dalam model baru ini, para pengguna RX 8 akan merasa lebih nyaman dan lebih tenang dalam mengendarai mobil ini. Produk – produk yang dibuat dengan teknologi terkini dari Mazda ini akan memanjakan para penggunanya sehingga mereka dapat menjalani kegiatannya dengan lebih nyaman. Sebagai produk terbaru dalam type Mazda RX, Mobil Mazda RX 8 ini menawarkan ketenangan dan kenyamanan yang lebih. Situs resmi Mazda selalu memberikan harga – harga terbaru yang dipatok untuk produk mobil yang tersedia. Anda akan bisa memantau harga yang diberikan untuk produk Mazda RX terbaru ini. Harga yang berada di bawah rata – rata ini membuat mobil ini banyak dicari oleh para penggemar Mobil Mazda.
Pada tahun 2012 ini, produksinya akan berakhir setelah 11 tahun masa produksi karena adanya beberapa masalah yang muncul termasuk tidak lolos uji emisi di Eropa. Di Indonesia sendiri mobil ini dipasarkan dengan harga di kisaran 650 juta rupiah. Harga yang di berikan untuk mobil ini termasuk cukup murah. Dengan model desain interior dan eksterior yang menawan ini, harga yang dipatok untuk produk ini termasuk cukup murah. Produk yang berkualitas dan dilengkapi dengan fitur yang canggih ini akan membuat anda semakin yakin untuk membeli produk produsen asal Jepang ini. Mobil Mazda RX 8 memiliki mesin dengan bertenaga tinggi, anda dapat memacu mobil ini dengan kecepatan yang tinggi tanpa memberikan gangguan untuk penggunanya. Anda akan bisa memacu Mobil Mazda RX 8 anda yang menawan ini tanpa perlu memikirkan tentang guncangan yang akan ditimbulkan.

Sabtu, 28 September 2013

PEUGEOT RCZ

PEUGEOT RCZ

Peugeot Indonesia memberi kesempatan kepada media dan tamu untuk menjajal sedan sport kupe RCZ yang dijadikan grandprize pada acara  peluncuran pelumas Total Quartz Series, beberapa hari lalu di Jakarta Selatan.  KompasOtomotif  tidak melewatkan peluang merasakan sensasi agresif mesin 1.598 cc bertransmisi 6 percepatan otomatis.
Memang sudah menjadi stereotipe kalau kendaraan Eropa itu dikenal dengan kenyamanannya. Tapi, melalui rute yang singkat dengan mengitari jalan Raya Kemang, KompasOtomotif bisa sedikit menikmati kegesitan dan akselerasi sport coupe itu.
Sebelum jalan, ketika masuk ke dalam kabin bergaya sport elegan, RCZ ini tersedia dengan 2+2 seat configuration atau 4 penumpang dengan prioritas utama pada bagian depan. Dimensinya lebihg luas dengan fitur-fitur yang sudah banyak diaplikasikan pada mobil-mobil mewah atau sport, seperti pengatur tempat duduk elektronik di depan, cruise control dengan speed limiter, bluetooth telephone dan audio connector.
Wow, saat mesin dihidupkan hanya suara stater diawal saja yang terdengar. Setelah itu, keadaan kembali senyap di dalam kabin. Ini seperti pada sedan mewah dengan desain kedap kabin yang baik. Lalu, kita tidak bisa begitu saja memindahkan posisi shift knop, harus dengan menginjak rem dulu baru bisa menggesernya dari mode P ke D, baru kupe melaju dengan mulus.
Sensasi awal ketika mengendarai RCZ terasa seperti berada di dalam  sedan mewah. Ketika melewati jalan bergelombang telah diredam oleh sistem suspensi yang baik, sehingga terasa lembut. Kala pedal gas ditekan, mesin bertenaga 158.17 PS sangat responsif.  Tenaga yang galak ini siap dijinakkan  dengan seperangkat sistem rem mulai dari Anti-lock Brake System (ABS), Electronic Brake Force Distribution (EBD) dan Emergency Brake Assist (EBA). 
Namun sayang, karena test drive berjalan singkat dan terbatas, hanya itu yang bisa KompasOtomotif sampaikan dari Peugeot RCZ coupe sport yang dibanderol Rp 700 jutaan untuk on the road ini.

Sabtu, 21 September 2013

MAZDA MX-5

 MAZDA MX-5
 
Mazda Motor Corporation memperbarui performa MX-5 demi menghadapi ancaman Toyota 86 dan Subaru BRZ.

"Kami sadar konsumen membicarakan MX-5 sebagai kompetitor 86 dan BRZ, tapi kami tidak melihat itu seperti hitam dan putih," kata Manajer Public Relations Mazda Australia, Steve Maciver, seperti dikutip The Sydney Morning Herald.

Perubahan 'sports car' itu dikabarkan menjadi perbaruan terakhir Mazda MX-5 dan akan diharapkan telah ada di pasar otomotif pada akhir 2014.

Tapi perusahaan yang didirikan Jujiro Matsuda itu bersikukuh mobil 'roadster' miliknya tidak akan berubah drastis hanya demi bersaing dengan Toyota 86 dan Subaru BRZ.


"Ya ini mobil sports, dengan bagian atapnya terbuka dan dua tempat duduk. Kami cukup kuat tentang apa yang kami harapkan (di model berikutnya) dan tidak berubah (sejak 86 dan BRZ hadir)," kata Maciver.

Maciver tidak berkomentar tentang harga MX-5, termasuk kemungkinan diskon agar dapat bersaing dengan kompetitornya.

Perubahan MX-5 tampak pada bumper depan yang diklaim lebih aerodinamis. Selain klaim desain, mesin MX-5 terbaru dikabarkan juga lebih responsif dalam hal akselerasi.

Generasi terbaru MX-5 diharapkan memangkas bobot bodi dan menerapkan teknologi hemat bahan bakar SkyActiv.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TOYOTA AGYA DAN DAIHATSU AYLA

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TOYOTA AGYA DAN DAIHATSU AYLA

Dari sejumlah merek kendaraan yang dipajang pada ajang pameran otomotif IIMS 2012, dua mobil “kembar” Agya dan Ayla termasuk yang menyedot perhatian pengunjung.
Daihatsu Ayla dan Toyota Agya mampu menghipnotis pengunjung pameran Indonesia International Motor Show dan pecinta otomotif di Tanah Air.
Harga yang miring dan bentuk yang futuristik menjadi daya tarik kedua produk yang disebut-sebut sebagai mobil murahnya Toyota dan Daihatsu.
Meski begitu terdapat beberapa kelemahan dari Agya dan Ayla, antara lain:
  • Dengan cc yang kecil untuk ukuran mobil city car maka tenaga yang dihasilkan juga tidak terlalu besar yakni 65 ps saja.
  • Akselerasi dirasa masih lambat, untuk mencapai speed 100km/jam memerlukan waktu sekitar 14 detik.
  • Bobot yang terlalu ringan membuat kedua mobil ini tidak cocok untuk akselerasi cepat.
  • Fitur sangat sederhana bahkan pada Daihatsu Ayla type termurah tidak tersedia fitur airbag dan AC.
Sementara, kelebihan Agya dan Ayla adalah:
  • Agya dan Ayla dirancang dengan tidak asal jadi melainkan melalui waktu pengembangan selama tiga tahun sehingga dari segi keamanan dan kenyamanan mobil ini bisa diandalkan.
  • Agya dan Ayla terikat dengan peraturan Low Cost and Green Car (LCGC) sehingga harganya murah dan ramah lingkungan.
  • Agya dan Ayla sangat irit bahan bakar dan ramah lingkungan karena menggunakan mesin 1000cc.Untuk mencapai 30 km hanya membutuhkan 1 liter bensin.
  • Agya dan Ayla menggunakan logo/emblem dan nama asli Indonesia. Agya berasal dari bahasa sanskerta yang artinya cepat, sedangkan Ayla berarti cahaya. Toyota Agya menggunakan logo burung garuda, Daihatsu Ayla menggunakan logo huruf A.
  • Toyota Agya dan Daihatsu Ayla dapat menjawab keinginan masyarakat tentang mobil murah dan terjangkau dari sisi harga, sangat cocok bagi keadaan ekonomi bangsa Indonesia saat ini.
  • Toyota Agya dan Daihatsu Ayla memiliki interior yang luas dan nyaman dan memiliki kapasitas 5 penumpang.
  • Toyota Agya dan Daihatsu Ayla dikerjakan dengan persentase 84% konten Indonesia sehingga bisa kita sebut ini merupakan proyek mobil nasional.