HONDA BRIO

pada 2 Agustus lalu meluncurkan
city car teranyarnya, Brio.
Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.
Honda Indonesia ini melepas
city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini
VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.
Kami
beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas
Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah
pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.
Honda Brio
yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi
manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang
terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta
otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang
paling lengkap, tipe E Manual.
Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.
Untuk eksterior, di antara
city car lain, mobil ini memang terlihat lebih
sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan
sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi
Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta
Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat
sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi
velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan
blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.
Di
bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca
lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski
bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan
secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda
Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.
Untuk interior,
sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan
sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang)
lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.
Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan
Eco Indicator. Kemudinya didesain 3
Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi
Power Steering.
Performa tinggi
Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.
Saat
menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah
untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100
km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.
Lagi-lagi, kelebihan dari
Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih
kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak
terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar.
Beberapa
keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki.
Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas
1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps
pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.
Saat pedal
ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio
masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak
dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak
terpenuhi.
Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih,
mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal
gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan
transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.
Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan
city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.
Untuk
bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan
putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini
masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.
Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti
Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan
Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman
Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu,
Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.
Selain itu, terdapat teknologi
Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan.
Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.
Untuk keamanan juga dilengkapi
Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta
Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu
central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.
Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong
city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas
city carpada 2 Agustus lalu meluncurkan
city car teranyarnya, Brio.
Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.
Honda Indonesia ini melepas
city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini
VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.
Kami
beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas
Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah
pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.
Honda Brio
yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi
manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang
terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta
otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang
paling lengkap, tipe E Manual.
Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.
Untuk eksterior, di antara
city car lain, mobil ini memang terlihat lebih
sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan
sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi
Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta
Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat
sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi
velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan
blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.
Di
bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca
lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski
bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan
secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda
Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.
Untuk interior,
sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan
sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang)
lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.
Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan
Eco Indicator. Kemudinya didesain 3
Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi
Power Steering.
Performa tinggi
Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.
Saat
menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah
untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100
km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.
Lagi-lagi, kelebihan dari
Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih
kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak
terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar.
Beberapa
keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki.
Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas
1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps
pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.
Saat pedal
ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio
masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak
dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak
terpenuhi.
Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih,
mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal
gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan
transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.
Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan
city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.
Untuk
bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan
putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini
masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.
Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti
Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan
Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman
Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu,
Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.
Selain itu, terdapat teknologi
Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan.
Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.
Untuk keamanan juga dilengkapi
Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta
Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu
central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.
Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong
city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas
city carpada 2 Agustus lalu meluncurkan
city car teranyarnya, Brio.
Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.
Honda Indonesia ini melepas
city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini
VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.
Kami
beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas
Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah
pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.
Honda Brio
yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi
manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang
terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta
otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang
paling lengkap, tipe E Manual.
Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.
Untuk eksterior, di antara
city car lain, mobil ini memang terlihat lebih
sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan
sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi
Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta
Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat
sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi
velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan
blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.
Di
bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca
lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski
bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan
secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda
Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.
Untuk interior,
sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan
sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang)
lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.
Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan
Eco Indicator. Kemudinya didesain 3
Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi
Power Steering.
Performa tinggi
Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.
Saat
menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah
untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100
km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.
Lagi-lagi, kelebihan dari
Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih
kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak
terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar.
Beberapa
keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki.
Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas
1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps
pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.
Saat pedal
ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio
masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak
dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak
terpenuhi.
Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih,
mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal
gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan
transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.
Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan
city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.
Untuk
bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan
putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini
masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.
Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti
Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan
Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman
Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu,
Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.
Selain itu, terdapat teknologi
Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan.
Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.
Untuk keamanan juga dilengkapi
Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta
Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu
central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.
Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong
city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas
city carpada 2 Agustus lalu meluncurkan
city car teranyarnya, Brio.
Baby Jazz ini hadir dengan desain menggoda serta mengusung mesin yang lebih besar dibandingkan kompetitor di kelasnya.
Honda Indonesia ini melepas
city car Honda Brio dengan harga mulai Rp149 juta hingga Rp170 juta, sudah termasuk pajak untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Namun, bagaimana performa Honda Brio? Nah, kali ini
VIVAnews mencoba bagaimana rasanya mengendarai Honda Brio yang menyasar kaum muda itu.
Kami
beserta rombongan wartawan lain mencobanya dengan mengawali dari markas
Honda di Jalan Gaya Motor 1, Sunter, Jakarta Utara, menuju tanah
pasundan Bandung, Jawa Barat, melalui tol Cipularang.
Honda Brio
yang diluncurkan dengan empat pilihan yakni tipe S dengan transmisi
manual (Rp149 juta) dan otomatis (Rp159 juta), serta edisi yang
terlengkap yakni tipe E dengan transmisi manual (Rp160 juta) serta
otomatis (Rp170 juta). Kami berkesempatan mencicipi Honda Brio yang
paling lengkap, tipe E Manual.
Sebelum mengetahui akselerasi, mari kita tengok desain Honda Brio terlebih dulu.
Untuk eksterior, di antara
city car lain, mobil ini memang terlihat lebih
sporty, dengan konsep "Double Triangle" yang menggabungkan segitiga dinamis dan
sporty yang terletak di bagian depan serta belakang. Tak hanya itu, Brio dilengkapi
Sporty Bonnet yang merupakan ciri khas Honda, serta
Crome Grille yang berbentuk heksagonal, sehingga lebih terlihat
sporty.Bagian lampu depan juga lebih atraktif, serta dilengkapi
velg alloy whell berukuran 14 inci. Untuk kaca depan terlihat lebih lapang, sehingga meminimalkan
blindspot. Selain itu, terlihat lebih leluasa melihat kondisi jalan di luar.
Di
bagian belakang, Honda menerapkan inovasi baru, dengan menggunakan kaca
lebar agar memberikan jarak pandang lebih luas ke belakang. "Meski
bagian belakang terbuat dari kaca, tapi sangat kuat, asal digunakan
secara normal," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual Honda
Indonesia, Jonfis Fandy, Kamis 30 Agustus 2012.
Untuk interior,
sewaktu pertama masuk, kabin Brio terasa lebih luas dibandingkan
sekelasnya. Jarak kaki dengan posisi duduk (jika menjadi penumpang)
lebih leluasa, baik bagian depan maupun belakang.
Pada ruang kokpit, Brio dilengkapi dengan
Eco Indicator. Kemudinya didesain 3
Spoke Steering Wheel dan telah menggunakan teknologi
Power Steering.
Performa tinggi
Saat pertama kali duduk di lingkar kemudi, memang benar, sudut ruang penglihatan terasa luas jika memandang ke depan.
Saat
menyalakan mesin, lingkar kemudi terasa lebih ringan, sehingga mudah
untuk dikendalikan. Begitu memacu dengan kecepatan tinggi di atas 100
km/jam, setir tetap dapat dikendalikan.
Lagi-lagi, kelebihan dari
Brio dapat dirasakan saat melaju di jalan tol, kabin Brio memang lebih
kedap suara. Saat diajak kebut 100 km/jam masih terasa nyaman dan tidak
terasa suara begitu berisik yang ditimbulkan dari luar.
Beberapa
keunggulan Brio juga dapat terlihat pada mesin yang dimiliki.
Dibandingkan mobil sekelasnya, Brio telah mencomot mesin berkapasitas
1,3 L SOHC i-VTEC yang mampu menghasilkan daya maksimum hingga 100 Ps
pada 6.000 rpm dengan torsi 13 kg.m pada 4.800 rpm.
Saat pedal
ditekan hingga jarum speedometer menunjukkan 120 km/jam, ternyata Brio
masih menyimpan tenaga yang lebih besar. Namun, karena terbatas jarak
dan waktu saat melakukan pengetesan, kecepatan di atas 120 km/jam tidak
terpenuhi.
Meski dinilai masih dapat menghasilkan tenaga lebih,
mobil dengan transmisi otomatis 5 percepatan ini sewaktu ditekan pedal
gas antara 80-120 km/jam, masih terasa adanya gesekan perpindahan
transmisi, sehingga getaran pun tidak terelakan.
Mungkin hal tersebut memang terasa wajar jika diajak ngebut. Sebab, Brio sendiri merupakan
city car yang sering digunakan di jalan dengan kondisi macet serta padat, sehingga jarang menyentuh kecepatan di atas 80 km/jam.
Untuk
bermanuver sepert zigzag, Brio sangatlah nyaman. Bahkan, saat melakukan
putaran 360 derajat dengan lingkar kurang dari tujuh meter, mobil ini
masih terasa stabil bila dicoba oleh pemula sekali pun.
Brio telah dilengkapi beberapa fitur seperti
Drive By Wire, Electric Power Steering, Grade Control, Shift Hold Control, Tilt Steering Wheel, dan
Multi Information LCD.Dari segi keamanan, Brio telah dilengkapi fitur-fitur yang mumpuni. Sebut saja fitur pengereman
Anti-lock Braking System (ABS) yang berfungsi ketika terjadi penguncian roda saat pengereman mendadak. Sementara itu,
Electronic Force Distribution (EBD) berfungsi mendistribusikan pengereman sesuai dengan beban kendaraan.
Selain itu, terdapat teknologi
Honda G-Force Control (G-CON) + ACE yang dapat berfungsi sebagai peredam saat terjadi benturan, serta melindungi kabin penumpang saat bertabrakan.
Dual SRS Airbag juga terpasang di posisi pengemudi dan penumpang bagian depan.
Untuk keamanan juga dilengkapi
Pretensioner with Load Limiter Seatbelt, Pedestrian Protection, Security Alarm, serta
Immobilizer Anti-Theft System.Namun, ada hal yang kurang dalam Brio, yaitu
central lock yang tidak otomatis mengunci saat melaju, serta kaca bagian belakang yang tidak dilengkapi wiper.
Jika dinilai keseluruhan, Brio tergolong
city car yang nyaman dan telah dilengkapi fitur-fitur yang lengkap di antara jawara-jawara di kelas
city car